Kamis, 12 Maret 2009

Putri Huan Zhu ~ Indahnya Kebenaran

Kaisar Chien Lung mengadakan perjalanan ke luar istana dengan menyamar untuk mengetahui secara langsung keadaan rakyatnya. Ia didampingi Siao Yen Ce, Ce Wei, Pangeran Kelima, kakak beradik Fu dan hanya beberapa pengawal lainnya. Dalam perjalanan itu, Pangeran Kelima menyatakan cintanya pada Siao Yen Ce. Kaisar tiba-tiba diserang seseorang dan nyaris tewas, namun jiwanya diselamatkan Ce Wei dengan mengorbankan dirinya sendiri.

Sekembalinya ke istana, mereka mendapat tamu kehormatan kepala suku Tibet dan putrinya, Saiya. Untuk menjalin hubungan baik antara kedua negara, Putri Saiya akan dijodohkan dengan Pangeran Kelima, tapi Saiya malah menjatuhkan pilihannya pada Er Kang yang berhasil mengalahkannya dalam perlombaan Kungfu. Sedangkan Ce Wei akan diangkat menjadi selir karena telah berjasa.

Siao Yen Ce yang tidak peduli lagi akan keselamatan nyawanya, membeberkan semua rahasia yang selama ini mati-matian mereka simpan di hadapan Kaisar dan Permaisuri. Permaisuri yang merasa di atas angin memanfaatkan kebimbangan Kaisar dengan terus-menerus membuat kesalahan mereka tampak sangat berat di hadapan Kaisar dan memerintahkan agar Cewei dan Siao Yen Ce dipenjarakan untuk menunggu eksekusi.

Melihat tak ada harapan lagi, Pangeran Kelima dan kakak beradik Fu memutuskan mendobrak penjara dan melarikan kedua putri. Mereka telah merelakan semua kedudukan yang dimiliki dan siap untuk hidup sebagai buronan seumur hidup. Saat itulah, Ertai merelakan diri pulang kembali ke istana untuk menanggung seluruh kesalahan mereka dan menghadapi murka Kaisar.

Demi persahabatan, Siao Yen Ce, Ce Wei, Pangeran Kelima dan Er Kang memutuskan kembali bersama-sama Ertai yang telah menempuh setengah perjalanan kembalinya. Mereka percaya, dalam hati Kaisar masih ada maaf dan pengertian bagi mereka. Dan itulah yang mereka dapatkan.

Mengetahui semua upaya Permaisuri untuk mencelakakan kedua putri, Kaisar memerintahkan supaya ia dipenjarakan seumur hidup. Dalam keputusasaannya, Permaisuri memotong rambutnya, suatu hal yang dianggap sangat tabu dalam kalangan keluarga Manchuria.