Senin, 15 Juni 2009

serial titanic

Tragedi Titanic, kapal mewah pada zamannya, mengejutkan semua orang dan menjadi legenda hingga saat ini. Banyak cerita mengenai beredarnya ramalan-ramalan akan kecelakaan itu, meski jarang ada yang terbukti alias bisa jadi cuma isapan jempol belaka. Namun rupanya 14 tahun sebelum Titanic tenggelam, novel Futility telah diterbitkan. Setengah dari novel ini bercerita mengenai tenggelamnya kapal The Titan. Hmm, apakah ini hanya kebetulan?

Apabila kesamaan nama ini terkesan hanya seperti sebuah kebetulan biasa, bagaimana dengan kesamaan-kesamaan lainnya? Dengan panjang 882 kaki, Titanic merupakan kapal mewah terpanjang dengan berat 53000 ton dan dianggap tidak bisa ditenggelamkan. The Titan adalah kapal terbesar dan karya terhebat manusia, memiliki panjang 800 kaki dan berat 75000 ton, serta dianggap tidak dapat dihancurkan. Dalam jumlah baling-baling dan tiang kapal, Titanic memiliki 3 baling-baling dan 2 tiang. The Titan pun memiliki 3 baling-baling dan 2 tiang. Mengenai jumlah perahu penyelamat, Titanic hanya memiliki 20 perahu, sedangkan The Titan memiliki 24 perahu, keduanya untuk penumpang 3000 orang. Titanic diberangkatkan dari Southampton, Inggris, pada bulan April 1912, sedangkan The Titan berlayar pada bulan April, juga dari Southampton. Rupanya tak hanya pelayarannya, penyebab tenggelamnya pun sama, yaitu karena menabrak gunung es. Bila Titanic tenggelam pada tanggal 14 April 1914, maka The Titan tenggelam juga pada bulan April (meski tak disebutkan tahunnya). Saat kejadian tragis itu, Titanic bergerak pada kecepatan 23 knot, sedangkan The Titan berlayar pada kecepatan 25 knot. Keduanya pun menabrak di tempat yang sama, yaitu di Atlantik Utara, 400 mil dari Newfoundland. Apakah seluruh kesamaan diatas hanya kebetulan?

Meski begitu, ada beberapa perbedaan kecil antara kedua kapal raksasa ini. Titanic menabrak pada malam hari dimana langit sedang jernih, sedangkan The Titan menabrak pada siang hari saat sedang berkabut. 705 penumpang Titanic berhasil selamat, sedangkan dari The Titan hanya ada 13 orang termasuk sang tokoh utama. Perbedaan lainnya adalah mengenai pengalaman kedua kapal. Titanic tenggelam pada pelayaran perdananya, sedangkan The Titan sudah berlayar beberapa kali sebelumnya. Selain itu, Titanic tenggelam saat sedang berlayar dari Inggris ke Amerika, sedangkan jalur The Titan justru adalah sebaliknya. Sebelum tenggelam, The Titan menabrak sebuah kapal kecil lain hingga tenggelam, sedangkan Titanic, walaupun berdekatan dengan kapal The New York, tapi tidak menabrak apalagi menenggelamkannya. The Titan juga memiliki layar yang berguna untuk menaikkan kecepatan, sedangkan Titanic tidak memiliki layar semacam itu. Perbedaan terakhir adalah Titanic adalah 'anak tengah' dari tiga 'bersaudara', sedangkan The Titan tidak memiliki 'saudara'. Mungkinkah kecelakaan itu sudah diprediksi sebelumnya?

Bagi sebagian orang, hal ini mungkin sulit diterima akal sehat. Namun yang menarik, sang penulis, Morgan Robertson, juga menulis sebuah novel mengenai perang antara Amerika dan Jepang, dimana Jepang tidak mendeklarasikan perang namun langsung mengebom Amerika, persis seperti saat Pearl Harbor diledakkan oleh Jepang. Sungguh menarik mengetahui seorang novelis dapat menulis dua buku yang menceritakan kejadian bertahun-tahun kemudian dengan sangat 'mirip'.